Tinjauan
Jurnal Administrasi Negara
Oleh ....
Ilmu
Administrasi Negara, FISIP UI
Judul : Reformasi Birokrasi di Indonesia: Beberapa
Catatan Kritis
Penulis : Dr. Eko Prasojo
Data
Publikasi : Jurnal Bisnis & Birokrasi No.
01/Vol. XIV/Januari/2006
I. Pendahuluan
Di
Indonesia, Sistem Administrasi Negara yang menjadi pilar pelayanan publik
menghadapi masalah
yang sangat fundamental. Pertama, sistem administrasi sekarang merupakan peninggalan pemerintah kolonial yang memiliki dasar hukum dan kepentingan kolonial. Struktur birokrasi, norma, nilai dan regulasi masih berorientasi pada pemenuhan kepentingan penguasa daripada Hak Sipil warga negara. Pola pikir birokrat sebagai penguasa bukan sebagai pelayan publik telah menyebabkan sulitnya melakukan perubahan kualitas pelayanan publik. Pengabaian peran birokrasi negara untuk pembangunan dan juga pembangunan dalam bidang birokrasi negara juga menjadi salah satu penyebab gagalnya pembangunan bangsa ini.
yang sangat fundamental. Pertama, sistem administrasi sekarang merupakan peninggalan pemerintah kolonial yang memiliki dasar hukum dan kepentingan kolonial. Struktur birokrasi, norma, nilai dan regulasi masih berorientasi pada pemenuhan kepentingan penguasa daripada Hak Sipil warga negara. Pola pikir birokrat sebagai penguasa bukan sebagai pelayan publik telah menyebabkan sulitnya melakukan perubahan kualitas pelayanan publik. Pengabaian peran birokrasi negara untuk pembangunan dan juga pembangunan dalam bidang birokrasi negara juga menjadi salah satu penyebab gagalnya pembangunan bangsa ini.
II. Pembahasan
Dengan
gagalnya pembangunan bangsa, yang disebabkan oleh Sistem rekrutmen yang belum
berdasarkan sistem meritokrasi, melainkan hubungan-hubungan kekerabatan seperti
pertemanan, keluarga dan politik. Sistem perekrutan yang seperti ini yang
menyebabkan timbulnya budaya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Di sisi lain,
kegagalan pembangunan di Indonesia juga disebabkan oleh ketiadaan grand design
reformasi dan reposisi peran administrasi negara (birokrasi). Terdapat juga
beberapa faktor yang saling mempengaruhi dalam gagalnya pembangunan di
Indonesia, seperti faktor budaya, faktor individu, dan juga faktor organisasi
manajemen.
a)
Faktor Budaya
Dari
faktor budaya, seperti kasus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat baik yang
tingkat atas maupun tingkat bawah juga sudah membudaya di Indonesia. Contohnya
oleh para pejabat daerah dalam melayani warga masyarakat mereka suka meminta
uang administrasi atau yang lebih familiar, uang rokok. Hal tersebut jika
dilihat dari perspektif hukum merupakan sebuah tindakan koruptif, namun budaya
korupsi seperti ini susah untuk diperiksa karena dilakukan tanpa pembuktian dan
transaksi yang tertulis. Hal ini juga disebabkan oleh kurang mencukupinya gaji
para pegawai negeri.
b)
Faktor Individu
Perilaku
individu juga menjadi salah satu penyebab yang mempengaruhi kualitas birokrasi
di Indonesia. Perilaku individu sangat bersifat unik dan sangat tergantung pada
mentalitas dan moralitas yang diyakini sebagai kebenaran, kejujuran dan
keadilan. Individu yang tidak memiliki moralitas seringkali memanfaatkan
otoritas jabatan hanya untuk kepentingannya sendiri. Dan parahnya individu yang
memiliki moralitas baik seringkali tidak memiliki tempat dalam sistem pelayanan
publik yang ada di Indonesia.
c)
Faktor Organisasi dan Manajemen
Organisasi
pelayanan publik di Indonesia yang masih bersifat hirarkis sentralistis,
menyebabkan tidak memungkinkannya tanggung jawab terdesentralisasi pada
Individu. Dan dalam aspek organisasi pelayanan publik di Indonesia,
kepemimpinan tidak kredibel dan tidak memiliki visi organisasi yang
dipimpinnya.
Berikut
adalah berbagai cara yang harus dilakukan untuk mencapai reformasi Birokrasi
yang ideal :
Ø Komitmen dan National Leadership,
disini dijelaskan salah satu yang harus dilakukan kepala negara yaitu
mereposisi dan merevitalisasi administrasi negara dengan tujuan menghasilkan
efisiensi dan administrasi negara yang profesional, bersih dan berwibawa. Tidak
hanya itu, komitmen dan national leadership juga harus berkomitmen dalam
melakukan modernisasi birokrasi serta dalam menegakkan hukum dalam setiap
pelanggaran birokratis.
Ø De-Kooptasi dan Netralisasi
Birokrasi oleh Parpol, disini dijelaskan reformasi birokrasi
harus meliputi perubahan sistem politik dan hukum secara menyeluruh, seperti
perubahan mental dan budaya para birokrat dan juga masyarakat serta perubahan
mindset dan komitmen pemerintah serta partai politik.
Ø Profesionalisasi Birokrasi,
yang pertama dimulai dari penataan proses rekrutmen pegawai sampai ke penataan
sistem penggajian dan pengawasan disiplin pegawai nnegeri sipil, semuanya harus
bersifat profesional demi mencapai reformasi birokrasi. Profesionalisasi juga
dilakukan untuk perubahan paradigma penyelenggaraan administrasi dari authority government based public services
menjadi society based public services.
Ø Pengaturan Prosedur Administrasi
Pemerintahan, salah satunya dengan penyusunan
Undang-Undang tentang Prosedur Pemerintahan. Karena bila proses pemerintahan
semakin baik, maka kepercayaan masyarakat dan para pebisnis juga semakin
meningkat. Dengan begini akan memberikan dampak kondusif bagi iklim investasi
di Indonesia sehingga dapat meningkatkan kemakmuran rakyat.
Ø Pakta Integritas dan Komitmen semua
Pihak, tentu saja tanpa komitmen semua pihak reformasi
birokrasi tidak akan berjalan. Jadi salah satu instrumen penting dalam
reformasi birokrasi adalah pakta integritas. Karena dengan berkomitmen akan
membawa birokrasi yang bersih dan berwibawa.
III. Kesimpulan
Sistem
Administrasi Negara di Indonesia yang masih bersifat kolonialisme harus dirubah
demi mencapai kepentingan bersama. Hal tersebut diupayakan untuk memenuhi
aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Dan juga Pola pikir para pejabat harus
diubah dari sebagai penguasa menjadi pelayan publik karena pada hakikatnya para
pejabat adalah pelayan dari masyarakat yang harus mengutamakan kepentingan
masyarakat daripada kepentingan pribadi.
Demi
menciptakan reformasi birokrasi yang baik dan bagus di Indonesia diperlukan
juga beberapa tindakan seperti profesionalitas dalam bekerja dan juga komitmen
dari semua pihak. Karena dengan kedua hal tersebut, akan menciptakan Sistem
Pemerintahan di Indonesia ke arah yang lebih baik dibandingkan dengan Sistem
Pemerintahan Indonesia yang sebelumnya.
Dengan
demikian, jika reformasi birokrasi di Indonesia sudah membaik akan meningkatkan
iklim investasi di Indonesia yang diharapkan mampu meningkatkan tingkat
kesejahteraan, pelayanan dan kemakmuran masyarakat yang menjadi produk utama
dari sistem Administrasi Negara
1 comment:
Terima kasih kak, post nya sanga membantu. Kakak anak adm negara ui juga ya? Berati tugas matkul SAI dari tahun ketahun memang selalu review jurnal ya? Saya adm negara 2016 hehe
Post a Comment